Thursday, October 21, 2010

Profil Pesaing Leksika : Zoe

Kelompok : Hanifah, Putri Dwi, Asifa, Dicky, Tamara

Zoe awalnya adalah taman bacaan di Jl. Pager Gunung 3, Bandung yang berdiri sejak 21 Maret 2000 dengan nama Comic Corner. Di awal 2001 Comic Corner tutup sementara untuk renovasi, perubahan management, owner baru dan dibuka kembali sejak 21 Mei 2002 dengan ruang yang lebih besar menjadikan Comic Corner sebagai taman bacaan pertama dengan system yang tidak konvensional. Comic Corner menyediakan ruang khusus untuk pengunjung yang ingin membaca di tempat yang kini ditiru oleh semua taman bacaan yang ada di Bandung. Untuk mendukung Comic Corner sebagai taman bacaan keluarga, selain komik, kami juga menyediakan novel, majalah, pop-science dengan harga sewa yang semurah mungkin. Comic Corner mempunyai perusahaan induk yang kami beri nama ZOE (dibaca ZO-WE) yang merupakan singkatan dari Zone of Edutainment. Selanjutnya Comic Corner berganti nama menjadi ZOE. Pada awalnya, ZOE membawahi : Comic corner, ZOE movie, ZOE café serta ZOE bookstore yang selanjutnya lebih disederhanakan dengan ZOE -library-shop-cafe. Pada tanggal 30 Juni 2006, ZOE membuka cabangnya yang pertama di Depok.

Mungkin untuk para penggemar komik, yang biasanya lazim disebut komikers di Bandung dan sekitar pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama ZOE bahkan sudah sangat akrab di telinga mereka. Tempat membaca yang nyaman serta kelengkapan buku, komik dan novel yang jumlahnya mencapai puluhan ribu itu menjadi daya tarik tersendiri dan membuat ZOE selalu ramai dikunjungi komikers.

Berawal dari Bandung itulah, maka ZOE mencoba merambah ke Depok. Dengan memanfaatkan sebidang tanah berukuran lebih dari 600 meter, di Jalan Margonda Raya No. 27, ZOE Depok dibangun menjadi sebuah tempat yang aman dan nyaman bagi setiap orang yang berkunjung dan telah dibuka untuk umum pada tanggal 30 Juni 2006 dari jam 09 pagi sampai jam 11 malam.

Hendry Paul Pitna, salah satu Owner dari ZOE mengatakan, “Sebetulnya konsep yang ditawarkan ZOE Depok tidak berbeda dengan ZOE di Bandung, hanya lahan di Depok jauh lebih luas. Kelebihan lain disini adalah nuansa café yang cozy, sejuk, rindang serta modern di ruangan terbuka dan pengunjung yang datang bisa tetap merasakan suasananya yang hommy sambil menyantap hidangan menu dari ZOEcafe yang cukup beragam, baik yang bersahabat dengan lidah lokal seperti sop buntut, nasi goreng hingga mie instant, menu Thailand seperti tom yam gong, juga menu Eropa mulai dari burger hingga steak dengan harga yang sangat terjangkau. Sangat cocoklah untuk ‘kantong’ mahasiswa, apalagi untuk ‘kantong’ pegawai kantor”, tambahnya.

Selagi menyantap makanan dan minuman, pengunjung juga bisa meminjam dan membaca buku, komik dan novel dari library kami. ZOElibrary menawarkan koleksi komik terlengkap seperti beragam komik Jepang, barat hingga komik-komik lokal Indonesia serta tak ketinggalan koleksi novel mulai novel laris (bestseller) hingga novel pop-science.

Beberapa buah sofa yang empuk ditata sedemikian rupa sehingga tampak siap menyambut orang datang untuk segera membuka dan membaca halaman pertama buku, komik atau novel pilihannya di tempat.

“Idealnya, selain menyediakan tempat dan bahan untuk membaca kita menginginkan, orang dapat berdiskusi dan ngobrol ngalor-ngidul untuk sharing sesama pengunjung. Komik-komik itu bisa mempertemukan kita dengan orang-orang. Mahasiswa-mahasiwa yang ingin kumpul dengan teman-temannya untuk berdiskusi atau kerja kelompok juga bisa berkumpul disini,” lanjut Hendry menerangkan tentang konsep ZOE.

Jika pengunjung tak sekedar hanya ingin membaca di tempat, mereka juga bisa meminjam untuk dibaca di rumah dengan menjadi member ZOElibrary kami. Bagi anda yang membutuhkan buku-buku terseleksi dari serial hingga buku langka, baik dari dalam atau luar negeri, bisa dipesan dan didapat di ZOEbookstore dengan harga yang relatif terjangkau dan mendapat potongan harga yang sangat menarik.

Untuk para movie mania, ZOEmovie dapat menjadi salah satu tempat alternatif yang menyenangkan bagi anda yang ingin mencari dan menikmati film-film favorit anda, mulai dari film festival dan anime hingga movie best seller dari Hollywood.

“Kami memiliki giant screen yang dapat digunakan untuk menonton film bersama. Rencananya kami akan membuat schedule untuk menayangkan film-film yang bermutu”, ujar Hendry menjelaskan kelebihan lain dari ZOE. “Pada saat-saat tertentu, giant screen tersebut bisa digunakan untuk para pengunjung yang ingin menonton bola bareng, F1, dengan keluarga atau dengan teman-temannya. Dengan kapasitas 150 orang, tentu acara menonton  akan tambah seru,” tambah Hendry.

Hendry menambahkan, “Kedepannya kami berencana untuk membuat tempat ini lebih menarik dengan acara-acara seperti story telling for children, bedah buku, talkshow dengan penulis dan lain-lain. Jadi tempat ini tidak hanya memberikan hiburan tapi juga bisa menjadi sarana penambah ilmu.”

Dengan konsep usahanya yang unik dengan menggabungkan kafe, taman bacaan, toko buku dan penyewaan film, ZOE dapat menjadi sarana hiburan alternatif yang mendidik bagi keluarga dan pengalaman rehat yang berbeda di tengah kesibukan kota Depok


ZOE (Zone of Edutainment) -Library-Shop-Cafe-
Telp      : 021-7775473
Fax       : 021-7775473
Email    : zoedepok@yahoo.com


Saturday, October 16, 2010

Profil & analisis pesaing Leksika: Toko Buku Eureka!

Kelompok 3: Asifa, Dicky, Hanifa, Putri Dwi, Tamara



PT. Eureka Bookhouse  didirikan pada tanggal 02 Maret 2006 dan merupakan salah satu perusahaan group dari PT. Penerbit Erlangga. Eureka Bookhouse berorientasi pada sebuah toko buku yang melayani segala kebutuhan yang berhubungan dengan pendidikan, sesuai dengan motto perusahaan kami Distributing Knowledge. Saat ini PT. Eureka Bookhouse telah mengembangkan bisnis dengan memiliki 5 toko buku, penjualan langsung melalui divisi Direct Sales, dan penjualan secara online melalui situs www.eurekabookhouse.com, Pelayanan General Trading untuk pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dan distribusi / pengiriman melalui eureka logistics.
Visi :
Membangun jaringan distribusi buku dengan melakukan penjualan dari kota-kota tingkat kabupaten hingga ke kota-kota besar di tanah Air.
Misi:
Distributing Knowledge atau menyebarkan Pengetahuan adalah sebuah misi Eureka! bookhouse mengajak masyarakat mempelajari perkembangan sains dan teknologi, keanekaragaman seni, budaya, serta peradaban dunia dengan membaca buku.
Toko Buku Eureka! mempunyai beberapa cabang, antara lain:

BSD
 Ruko Mall WTC Matahari No. 5877, 
Jl.Raya Serpong No.39,Serpong
Phone : 021 - 5315 4404
Kalibata
 Jl. Kalibata Tengah No. 1 GH, 
Pasar Minggu - Jakarta Selatan
Phone : 021 -7900 347
Fax : 021 - 7900 520
Margonda 
Jl. Margonda Raya No. 384 Depok 
(Dari arah Jakarta +- 50 M sebelum Margo City)

Phone : 021 - 7720 0185
Fax : 021 - 7720 3312
Rawamangun 
Jl. Balai Pustaka Timur Blok C No. 3
Rawamangun
Phone : 021 - 4755 668
Fax : 021 - 4702 281
HEAD OFFICE
Jl. H. Baping Raya No.100, 
Ciracas, Jakarta Timur, Indonesia 13740

Phone : 021 - 8779 6010
Fax : 021 - 8779 0903
Email: info@eurekabookhouse.com



Website eureka! sangat lengkap mulai dari produk2 yang ditawarkan, sepertii buku dengan beragam jenis (kamus, novel, komik,dll) dan beragam kategori (politik,kesehatan,dll) hingga perlengkapan komputer, DVD/VCD musik dan film, educational tools, dan stationary.  Eureka! juga mengelompokkan produk berdasarkan diskon 30%, 35%, 50%, dan 55%. Selain itu juga ada menu Komunitas yang berisi: Carrier (lowongan kerja), Artikel (liputan terkini tentang Halloween,berbagai tips serta opini), Forum (ruang diskusi), dan Download (software, serta buku sekolah elektronik untuk SD dan SMP).

Eureka menonjolkan on-line book shop, terlihat dari tagline pada banner web tersebut:


Sesuai dengan tagline ini, penyajian penjualan buku dalam web ini juga lengkap, dengan harga yang cukup murah:



Eureka juga mempunyai berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pameran buku yang diadakan pada tanggal 24-29 September 2010 lalu dengan tema " PROVIDING INTERNATIONAL QUALITY OF  BOOKS FOR HIGHER EDUCATION"  
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Penjualan Buku Perguruan Tinggi
2. Display Buku-buku Unggulan Penerbit

3. Stand Perguruan Tinggi

4. Temu Kandidat Penulis dengan Penerbit

5. Campus Fun Bike

6. Seminar

Sumber: 



Saturday, October 9, 2010

Toko Buku Leksika

Kelompok 3:
Asifa, Dicky, Hanifa, Putri, Tamara



PT Leksika Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, retail, dan jasa buku. Sedangkan distributornya bernama Toko Buku (TB) Leksika. TB Leksika didirikan pada 5 Juli 2008 dan berlokasi di Jalan Raya Lenteng Agung No 101, Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Visi: Menjadi toko buku & stationery terbesar nomor 2 (dua) di Indonesia. 
Misi: Menjadikan subtansi yang riil “Bersama Kita Bisa” untuk turut serta dalam mencerdaskan, mencerahkan kehidupan bangsa yang selalu diberkati Tuhan YME. 
Motto: Leksika Unlimited, Leksika Mewarnai Hidup. 

Produk-produk yang ditawarkan di TB Leksika antara lain buku-buku penunjang perkuliahan, buku-buku wajib perguruan tinggi (textbook), desain grafis, buku-buku fiksi, komik, kesehatan, buku pelajaran anak, buku-buku keterampilan dan hobi, religi, informasi teknologi, komunikasi, bisnis dan keuangan, serta berbagai alat tulis kantor. 

Berikut situs yang terkait dengan TB Leksika:

Thursday, September 30, 2010

Mie Ayam Gerobak FIB

Kelompok :
1. Anneke Resita
2. Arlini Pitasari
3. Annissa Afifah
4. Dea Reskiana Irawan
5. Marinda A Harsono



 

A. Profile (Mie Ayam Parkiran FIB)
Pak Wiwit, begitu orang biasa menyapanya, telah memulai awal pekerjaannya sebagai pedagang mie ayam keliling di lingkungan sekitar kampus Universitas Indonesia (UI) sejak tahun 1988. Pria yang lahir 40 tahun silam ini awalnya berjualan karena ia dimintai bantuan oleh saudara yang akan pulang ke kampung halaman untuk menggantikannya berjualan mie ayam. Berawal dari membantu saudara untuk berdagang, lalu terbesit di dalam benaknya untuk meng-eksplor sendiri usaha tersebut, mencari pasar baru dan membuat sendiri resep atau racikan bumbunya.
Pada awalnya (tahun 1988) Pak wiwit berjualan tidak menetap, yaitu hanya memutari lingkungan kampus UI saja. Rute-rute yang pernah Ia lewati mulai dari depan Politeknik (Poltek), FE (Fakultas Ekonomi), Rektorat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), danau UI, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), hingga di Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) tempat berjualannya saat ini.  Pak Wiwit berjualan di FIB sejak tahun 2006, tepatnya di Parkiran atau perbatasan antara FISIP dan FIB.  Awalnya Ia hanya berjualan sendiri, namun setelah Ia menikah (pada awal tahun 1990-an) Ia selalu ditemani oleh istrinya.
Harga mie ayam Pak Wiwit awalnya mulai dari Rp.200; (tahun 1988), hingga kini satu porsi mie ayam dijual seharga Rp.5.000; Jadwal berjualan Pak Wiwit adalah dari hari Senin-Sabtu. Jika pada hari kerja Ia berjualan pukul 18.00-22.00 WIB, namun jika hari Sabtu Ia hanya berjualan dari pukul 12.00-18.00 WIB, karena pada hari Sabtu kelas ekstensi tidak diadakan pada malam hari melainkan pada pagi sampai siang atau sore hari.
Rata-rata dalam satu hari Pak Wiwit bisa menjual kurang lebih sebanyak 100 mangkok porsi mie ayam. Jika dalam satu hari saja Pak Wiwit mampu untuk menjual sebanyak 100 porsi, maka keuntungan kotornya adalah Rp.500.000. Namun ia mengatakan dari keuntungan kotornya tersebut Ia hanya bisa mengantongi Rp. 150.000; per harinya setelah dikurangi biaya untuk modal. Jadi dalam satu bulan kira-kira keuntungan bersih yang bisa didapatkannya kurang lebih adalah Rp. 3.600.000 (24 x Rp.150.000).
Namun ternyata menurut Pria kelahiran Wonogiri ini, keuntungannya tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya saja dan kebutuhan sekolah anaknya. Perlu diketahui Pak Wiwit memiliki dua orang anak. Anak pertamanya disekolahkan di Pesantren di wilayah Jawa Barat (Kelas 2 SMP), sedangkan anak keduanya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Alasan Pak Wiwit tidak ingin untuk mengembangkan usahanya adalah karena Ia tidak mempunyai modal yang mencukupi dan juga Ia sangat takut apabila Ia membuka cabang atau tempat baru, Ia tidak akan mendapatkan pelanggan seramai di tempatnya berjualan saat ini. 

B.  Kompetitor
Sebelum pak Wiwit memulai usaha mie ayamnya di kawasan UI  pada tahun ’88 ternyata sudah ada orang lain yang mulai menjajal keberuntungan usaha mie ayamnya di kawasan tersebut pada tahun yang sama, bernama pak Yadi.
Pak Yadi adalah saudara pak Wiwit, orang yang pertama kali memperkenalkan usaha mie ayam padanya. Karena kesempatan memegang usaha mie ayamnya juga lah, pak Wiwit pertama kali mencoba keberuntungannya berjualan mie ayam yang ternyata sukses hingga saat ini. Sama seperti pak wiwit, pak Yadi pun pertama kali berjualan di kawasan UI mencoba keberuntungannya dengan berkeliling di berbagai fakultas. Meski sulit, pada akhirnya ia berhasil berjualan menetap di depan parkiran FIB dan FISIP dari awal tahun 2000-2006. Namun pada tahun 2006 ia pergi untuk mencoba berjualan di sepanjang daerah Margonda. Setelah merasakan penghasilan yang lebih rendah sibanding saat ia berjualan di UI, pak Yadi memutuskan untuk kembali berjualan di depan parkiran FIB dan FISIP. Namun ternyata tempat itu telah ditempati oleh saudaranya, pak Wiwit.
Maka ia pun terpaksa mencari tempat lain dan saat ini pak Yadi lebih sering terlihat berjualan di halte FIB. Tentu saja penghasilannya tidak setinggi dulu saat ia masih menempati lokasi lamanya. Namun usahanya masih dapat terus bertahan. 

C. Strategi
Menyelenggarakan serangkaian program yang menarik sehingga dapat menimbulkan awareness dan loyalitas mahasiswa/i, pegawai fakultas dan masyarakat sekitar terhadap mie ayam gerobak Pak Wiwit. Dengan kata lain melakukan Customer Relations Management (CRM) yang dapat membantu Pak Wiwit mengembangkan usahanya dengan tidak membutuhkan modal yang banyak.

 D. Taktik
Serangkain program yang telah direncanakan untuk mie ayam gerobak Pak Wiwit, antara lain sebagai berikut
1.    “Rajin Pangkal Gratis” (Beli 10 gratis 1)
            Promosi ini ditujukan agar para pelanggan pak Wiwit lebih setia lagi membeli mie ayam gerobak pak Wiwit. Caranya sangat mudah, hanya dengan mengumpulkan potongan kertas minyak yang bisa didapat di gerobak pak wiwit dengan nomor 1-10 maka pelanggan mendapat gratis satu porsi mie ayam hanya dengan 10 kali membeli mie ayam / yamin.
2.     “Teriakan Penghilang Dahaga”
Minuman dingin sudah pasti bisa menghilangkan dahaga terutama sehabis menyantap mie ayam pak Wiwit yang lezat. Pelanggan yang mau membantu pak Wiwit saat ia baru sampai dan mangkal di depan gedung FIB akan dapat minuman dingin dengan cuma-cuma. Caranya mudah, hanya dengan meneriakan yell-yell khas mie ayam pak Wiwit selama 2 menit saja.
3.    Iklan Gerobak
Siapa bilang memasang iklan mahal? Itu dulu, sebelum ada iklan gerobak pak Wiwit. Memasang iklan di gerobak pak Wiwit cukup dengan membayar Rp. 100.000,00 mahasiswa  dapat mempromosikan event atau kegiatannya selama 2 minggu. Dengan Rp. 100.000,00 mahasiswa juga dapat mendandani gerobak pak Wiwit sesuai dengan tema acaranya.
4.    Menu Baru
Selama ini menu yang ada di mie ayam Pak Wiwit hanyalah mie ayam dan mie yamin. Dengan adanya menu tambahan lainnya (daftar menu dapat dilihat secara terpisah dari bagian ini) diharapkan dapat menambah variasi mie ayam yang ada. Sehingga para konsumen dapat dengan bebas memilih menu sesuai dengan yang mereka inginkan. Dengan adanya menu baru ini, mie ayam Pak Wiwit tidak lagi monoton, artinya hanya mempunyai satu jenis mie tertentu baik itu mie ayam ataupun mie yamin. Dengan demikian, kami berharap masyarakat yang menjadi konsumen Pak Wiwit semakin bertambah, baik itu konsumen yang ada dipertahankan supaya lebih loyal maupun orang lain yang belum pernah mencoba makan di tempat ini, diharapakan dengan adanya menu baru ini mereka mau untuk mencobanya.
5.    Memberikan Nomer Antrian
Mie ayam FIB yang enak dan murah mengundang tidak hanya mahasiswa, tapi juga karyawan-karyawan departemen di dua fakultas yang bersebelahan yaitu FIB dan FISIP, untuk membelinya. Karena pesanan yang banyak dan mie ayam gerobak hanya dijalani oleh sepasang suami istri, membuat mereka kewalahan sehingga menyebabkan ada beberapa orang yang membeli namun tidak membayar. Hal ini menyebabkan kerugian bagi mie ayam gerobak FIB.
Oleh karena itu, sistem penjualan perlu diperbaiki untuk menghindari kerugian akibat konsumen tidak membayar makanannya. Maka, kami mengusulkan untuk konsumen mengambil nomer antrian. Selain tertib, usul ini dapat menguntungkan mie ayam gerobak karena begitu mie ayam jadi dan nomernya dipanggil, konsumen harus langsung membayar mie ayam yang dibelinya. Menurut kami pula, pemberian nomer antrian kepada konsumen tidak akan mengganggu malah membuat keadaan menjadi adil, karena jika sebelumnya konsumen harus berdesakan atau saling mendahului untuk mengambil pesanannya, dengan nomer tersebut siapa yang datang dan memesan terlebih dahulu akan mendapat pesanannya lebih dahulu pula.

Sunday, September 26, 2010

Siomay Ayam Koperasi Mahasiswa FISIP UI

Kelompok 1 :
1. Duhita Sinantya
2. Diayu Luchyanti
3. Miria Tifany
4. Nuria Inaya
5. Nur Safitri




Usaha Siomay Ayam Kopma dimiliki oleh Bapak Anan, yang lebih dikenal dengan Mang  Acung. Pria kelahiran tahun 1965 ini, memulai usaha Siomay Ayam pada tahun 1996. Sebelum menggeluti usaha Siomay Ayam, Mang Acung memulai usaha dengan berjualan Tahu Sumedang.  Namun, usaha itu berhenti di tengah jalan karena kesulitan memperoleh tahu yang setiap harinya harus diambil di Sumedang. Karena kendala tersebut, akhirnya Ia memutuskan berjualan Siomay Ayam. Pada mulanya, Ia berjualan Siomay berkeliling di sekitar kampus Universitas Indonesia. Melihat tanggapan positif dari mahasiswa, Bapak tiga anak ini ditawarkan untuk berjualan tetap di Kopma FISIP UI dengan biaya sewa sebesar Rp 900.000 per bulan. Ia menerima tawaran tersebut karena belum adanya penjual dengan dagangan yang sama dan hal ini dilihat sebagai peluang yang baik.

Saturday, September 25, 2010

TiBi

Kelompok 5:
1. Erza
2. David
3. Rangga
4. Andina
5. Inigo



Nama: TiBi
Alamat: Jl. Raya Tanjung Barat no. 85 Pol Tangan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan
Telp: (021)7806606
Pemilik: H. Rahadian Mahendra
Moto: Menjadi yang terbaik dalam pelayanan
Target consumer: Tidak terbatas usia, pekerjaan, perorangan atau lembaga. SSE A-D.

TiBi berada dibawah naungan PT Radikara Cemerlang AbadiDidirikan pada tahun 2008, di atas tanah seluas 4.375m2. oleh H. Rahadian Mahendra. Terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Jakarta dan Depok, dekat dengan jalan lingkar luar jakarta, menjadikan TiBi mudah dijangkau dengan menggunakan sarana angkutan umum seperti bis dan kereta ataupun  kendaraan pribadi. TiBi memiliki empat divisi utama yaitu


TiBi Futsal

       Terdiri dari dua lapangan futsal ukuran 26 m x  24 m
       Menggunakan rumput sintetis yang di import dari Belgia, berstandart dan bersertifikat FIFA
       Terdapat dua toilet dan dua kamar mandi dilengkapi air dingin dan panas
       Loker
       Beberapa mini tribun
       Ruang tunggu di lengkapi TV dan chiler minuman berenergi

TiBi Refleksi dan Relaksasi
                    





      •   Menggunakan tenaga profesional yang terdidik dan bersertifikat
      Terdiri dari beberapa ruang  yang sejuk, dengan musik yang lembut.
      Tempat tidur yang nyaman, tenang, bersih dan higienis.
      Minuman hangat sebagai tambahan sevis dari kami.


TiBi Saung

                               
      Mushola, dengan dua toilet dan tempat wudhu yang bersih
      Food corner  yang menjual berbagai macam makanan dan minuman
      Area  parkir yang lapang memungkinkan banyak pengguna mobil dan motor
      CCTV yang beroperasi 24 jam
      Automatic teler Maschine (ATM) BCA

SEAL carwash and Polish



     
      Menggunakan mesin pencuci otomatis dan  shampo yang aman bagi lingkungan.
      Bahan poles dengan produk  berlabel Glare yang didatangkan dari Inggris.
      Dilengkapi dengan sarana ruang tunggu yang nyaman, berupa ruang ber AC dengan LCD TV.

Pengertian Consumer Relation menurut kami:
Suatu proses pembentukan interaksi antara konsumen dengan perusahaan sehingga tercipta hubungan yang baik antar keduanya. Seperti yang sudah disebutkan oleh kelompok Jatu di posting sebelumnya, kita melihat berbagai permasalahan dengan sudut pandang konsumen. Bagaimana kita melihat bahwa saat ini konsumen bukan hanya elemen pasif yang menerima informasi begitu saja tapi juga dapat memberikan umpan balik yang dapat dipakai untuk membangun perusahaan.